Cari Blog Ini

Senin, 11 Mei 2015

Menjaring Mimpi di Secercah Doa



“Menjaring Mimpi di Secercah Doa”

Oleh: Agustin Az-zahra


            (Dimuat dalam Antologi Cerpen bersama Penerbit Xpose Media)

Langit senja ini tampak mendung. Sama seperti suasana hatiku yang dirundung duka. Bagaimana tidak? Cita-citaku selepas SMA adalah melanjutkan ke bangku kuliah. Namun apa daya, orangtuaku tak mampu membiayaiku untuk sekolah lebih tinggi.

“Sabar ya nak, kami hanya bisa menyekolahkanmu sampai SMA saja. Mudah-mudahan nanti lain waktu bapak ada rejeki lagi.” Bapak mencoba menasihatiku.

“Iya Ra, coba kamu ikut jalur beasiswa saja. Siapa tau rejekimu. Kamu kan anak pintar.” Ibuku mencoba meneduhkan hatiku.

“Makasih ya pak, bu, Zahra gak apa-apa kok belum bisa kuliah, Zahra cuma minta doa dan restu kalian untuk senantiasa mendukung Zahra dalam mencapai cita-cita.” Kataku dengan suara lirih.

“Iya pasti kita akan senantiasa tetap berdoa untuk kebaikanmu nak.”

“Jangan lupa juga untuk tetap lakukan sholat tahajud dan sholat dhuha, karena dua hal itulah yang akan menguatkan dan menolongmu dari ujian yang Allah berikan kepadamu.”

“Iya, pasti akan Zahra ingat dan akan Zahra lakukan setiap hari.”

“Zahra boleh nggak pak, bu, ikut sama teteh merantau ke Tangerang? Niatnya sih mau kerja dulu, mau ngumpulin uang buat kuliah nantinya gitu.”

“Hmm, ya sudah jika niatmu sudah bulat, kami gak bisa melarang. Yang penting pesan bapak selalu diingat ya, jaga pergaulan disana, jangan lupakan sholat lima waktu, dan harus nurut sama kakakmu.’

“Iya pak.”


Xxx


Hidup adalah pilihan. Kita lah yang mau menentukan seperti apa arah tujuan kita di masa depan, karena apa yang kita capai hari ini adalah buah dari apa yang kita lakukan di masa lalu, dan apa yang kita lakukan hari ini akan kita tuai hasilnya di masa depan. Jadi, yang harus kita lakukan adalah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan di masa ini.

Seperti pepatah bilang:

“Give the best to the world and the best will come to you: lakukanlah yang terbaik untuk dunia dan hasil yang terbaik itulah yang akan datang kepadamu .”

Di saat orang-orang bisa dengan mudahnya melanjutkan kuliah dan mendapatkan gelar dengan gampangnya, aku di sini harus banting tulang mencari dana untuk bisa mencari ilmu. Belum lagi teman-teman di tempatku bekerja tidak sedikit yang mencelaku dan mematahkan semangatku.

“Buat apa sih Zahra, kamu kuliah segala, sudah kerja susah-susah, uangnya malah dibuang buat biaya kuliah, mending dikumpulin buat nikah.”

“Perempuan mah gak wajib buat kuliah, toh ntar jadinya juga cuma di dapur, kasur, sama sumur.”

“Banyak sekarang sarjana yang nganggur, udah kamu orang susah, nanti kalau udah jadi sarjana nganggur gimana? Sayang atuh sama uangnya udah kebuang percuma” dan sederet omongan negatif lainnya yang mereka lontarkan kepadaku.

Ya Allah, kadang kalau sedang down, aku sering memikirkan omongan mereka.

Apakah aku bisa melanjutkan mimpiku?

Mimpiku adalah menjadi seorang guru yang bisa mendidik murid-muridku dengan akhlak yang mulia. Aku ingin menjadi contoh dan tauladan yang baik untuk generasi muda Indonesia, karena anak-anak Indonesia sudah kehilangan sosok figur yang bisa mereka teladani, bukan artis-artis idola yang tidak pantas dijadikan panutan mereka.

Salahkah mimpiku ini?

Namun, aku teringat kisah “Laskar Pelangi” yang dengan kemauan dan kegigihan yang kuat mereka bisa mengejar dan mencapai cita-cita mereka. Lihatlah bagaimana ujian demi ujian yang dihadapi Ikal dan Arai tak mematahkan semangat mereka untuk mencapai mimpi-mimpi mereka. Juga kisah “Negeri Lima Menara” yang sangat menginspirasiku untuk tetap kuat mengapai mimpi-mimpiku. Bagaimana kelima sahabat bisa sukses karena keyakinan dan ketangguhan hati mereka.

Perkataan Andrea Hirata terus terngiang di pikiranku:

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.”

Ya, sebuah cita-cita itu akan terealisasi dari sebuah mimpi, karena setiap orang punya hak untuk bermimpi.

Xxx


“Tuhan tahu, tapi menunggu.” Begitulah perkataan Leo Tolstoy.

Di tahun keempat aku lulus dari SMA, Allah memudahkan jalanku untuk memulai langkahku yang terhenti untuk kuliah. Aku bersyukur bisa melanjutkan mimpiku yang tertunda sekian lama untuk kembali merasakan hausnya ilmu. Aku pun bersyukur aku masih punya keluarga yang tetap mendukungku untuk mencapai cita-citaku. Meskipun aku harus memulai kuliah di malam hari dan pagi harinya aku bekerja, itu tak jadi masalah untukku. Yang penting dalam pikiranku bagaimana caranya aku harus tetap mengejar mimpiku.

Namun, Allah kembali mengujiku. Di tempatku bekerja di berlakukan tiga shift, dan itu berarti aku harus merelakan waktu seminggu untuk tidak masuk kuliah. Ketika aku meminta ijin untuk non-shift, managerku malah bilang:

“Kamu kerja sambil kuliah atau kuliah sambil kerja?” deg, itu berarti aku harus mau tidak mau mengikuti aturan perusahaan tempatku bekerja.

Mungkin kita sering merasakan keadaan yang tidak bersahabat dengan kita, maka janganlah kita menyalahkannya, namun mintalah pada Allah kekuatan untuk menghadapinya. Ingatlah selalu pepatah yang berbunyi:

“Man jadda wa jada: siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkannya.”

Kesungguhan dan keyakinan yang kuat adalah kunci utama menghadapi berbagai ujian dalam pencapaian kesuksesan kita.

Lihatlah apa yang dikatakan pemerintah Jepang ketika dulu Negara Jepang hancur lebur dibombardir oleh sekutu Amerika, “berapa jumlah guru yang masih tersisa di sini?”.

Ya. Betapa andil seorang guru sangatlah besar untuk kemajuan sebuah Negara.

Aku ingin seperti Ikal dan Arai yang bisa melanjutkan pendidikan mereka ke luar negeri. Aku ingin berbagi pengalaman dengan kawan-kawan di belahan bumi sana.

Mungkinkah mimpi ini bisa terwujud?

Mungkin. Sangat amat mungkin.

Tetaplah berdoa dan dekat kepada-Nya. Karena Dialah yang Maha Pemberi rizki.

Keindahan dari sebuah kesuksesan adalah bukan dari bagaimana kita tak pernah gagal tapi bagaimana kita bangkit kembali saat mengalami kegagalan. Orang-orang yang sukses dalam hidupnya pasti pernah mengalami kegagalan berkali-kali, namun mereka tak pernah gentar dan menyerah dalam mencapai mimpinya. Aku harus meyakini itu. Aku harus kuat dan harus bisa memotivasi diriku sendiri. Lagu dari Fileski yang berjudul “BANGKITLAH” seakan menamparku dan memotivasiku.

Saat kita jatuh

Terhenti tak mampu berjalan

Jangan larut dan tenggelam

Saat kegagalan hinaan menyerang langkahmu

Ingat mereka

Orang yang kau cinta

Bangkitlah… bangkitlah

Ingatlah mimpimu

Bangkitlah

(masa depan yang indah menantimu)

Jalan masih panjang

Bahagia menantimu disana

Jangan ragu

Yakin pasti bisa

Ini bukanlah akhir kisahmu

Ini bukanlah takdir hidupmu

Tuhan tak pernah batasi doamu


Xxx


Bangkitlah kawan! Karena kesuksesan butuh perjuangan, tidak ada kesuksesan yang instan. Kuatkan hati, azzamkan diri bahwa kita pasti bisa meraih impian dan cita-cita kita. Bersyukurlah, karena kasih sayang Allah dan dukungan dari keluarga masih kita dapatkan. Tutup telinga dari omongan orang-orang yang iri dengan apa yang kita lakukan. Mereka tak bisa atau tak berani menanggung risiko dari kegagalan yang akan mereka hadapi nanti. Tetaplah berdoa dan teruslah berusaha hingga esok kan kita raih mimpi kita. Semangat untuk meraih kesuksesan, kawan!

           

             Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan Tuhan-mu berfirman: ‘berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah (berdoa) kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”


(Q.S. GHAFIR:60)

5 komentar:

  1. Ini hampir mirip dengan kisahku cita2 akupun sama ingin menjadi guru hehehe semoga aku bisa kuliah tahun ini aamiin... walaupun seorang wanita mengabdi di dapur sumur kasur tapi tetap anak2 kita harus mempinyai ibu yg cerdas :)

    BalasHapus
  2. Aku like. Ceritanya dan alur serta gayanya pny khas

    BalasHapus
  3. Bagus kak zahra ;) sukses kak

    BalasHapus
  4. subhanallah mba.. kisah zahra yang bersemangat untuk menggapai cita-citanya yang bisa jadi panutan buat kita semua yang mempunyai sebuah impian :-)

    BalasHapus
  5. terima kasih yg sudah memberikan komentarnya.
    Bagi teman-teman yg hobi menulis ayo ikut event menulis yg aku adakan. buka
    http://www.negerikertas.com/2015/05/sayembara-cerpen-puisi-kotakabtangerang.html?m=0

    BalasHapus