Cari Blog Ini

Kamis, 07 Mei 2015

Kekuatan sebuah kesuksesan

“Kekuatan Sebuah Kesuksesan”

Oleh: Agustin Az-zahra


Setiap orang pasti punya mimpi dan cita-cita. Salah satu cara menggapai mimpi kita adalah dengan bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan kita. Namun, tidak sedikit orang-orang yang mengeluh, putus asa, bahkan sudah tidak mau bangkit ketika sudah mengalami kegagalan. Kenapa itu bisa terjadi? Apa alasannya? Bagaimana cara kita untuk tetap semangat dan kuat menghadapi tantangan dan ujian dalam dunia pekerjaan? Berikut akan kita kupas bersama-sama.

Kegagalan terjadi karena dalam diri kita tidak memiliki niat yang kuat untuk menggapai apa yang kita mimpikan. Terkadang kita merasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan rutin yang kita lakukan sehari-hari. Namun, untuk melakukan perubahan atau inovasi dan keluar dari zona “nyaman” itu, kita masih memikirkan banyak risiko-risiko yang akan dihadapi nantinya. Belum lagi, kata-kata pematah semangat dari teman-teman, keluarga, atau dalam diri kita terus menghantui. Mau melangkah, takut. Mau berubah, takut. Mau melakukan apapun, takut. Sehingga kita hanya diam di tempat, atau bahkan sedikit demi sedikit mundur. Lama-lama pikiran stress muncul dan kita menjadi putus asa. Padahal Allah SWT berfirman dalam QS. A-Zumar: 53 yang artinya:

Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah. Karena Allah sudah menetapkan rizki kepada setiap hamba-Nya. Namun, bagaimana jika kondisi kerja yang sudah tidak nyaman dan kita sudah merasakan tekanan batin yang luar biasa?

Allah SWT berfirman dalam QS. Thaha: 132 yang artinya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rejeki kepadamu, Kamilah yang memberi rejeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Kita diperintahkan untuk mendekat kepada-Nya dengan meningkatkan ibadah kita dan juga tetap bersabar menghadapi cobaan yang kita alami di tempat kerja. Kita harus memahami bahwa ketika kita sudah mengikatkan diri dengan perusahaan tempat kita bekerja, kita harus siap dengan kondisi apapun yang akan terjadi, dalam batas kewajaran dan sesuai dengan perjanjian kerja bersama. Namun, jika yang kita alami sudah melampaui batas, ,misalnya kita mendapatkan penganiayaan, pelecehan seksual, pencemaran nama baik, maka solusi terbaik adalah dengan berhijrah, keluar dari tempat kita bekerja tersebut. Kita harus yakin bahwa rejeki itu sudah diatur oleh-Nya, bahkan kepada binatang sekalipun. Sesuai dengan firman-Nya:

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kisah yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Hud: 6)

Lihatlah bagaimana begitu kuasanya Allah SWT. Semua makhluk hidup sudah dijamin rejekinya. Tugas kita adalah memaksimalkan potensi dalam diri kita untuk menjemput rejeki kita. Seperti kata pepatah:

“Give the best to the world and the best will come to you!”

Lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Bangkitlah dari keterpurukan dan rasa takut. Hadapi semua ujian dengan penuh kesabaran dan kekuatan. Ingatlah, bahwa orang sukses adalah mereka yang tak pernah menyerah. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Hingga percobaan yang ke sekian kali nanti, pasti akan kita dapati keberhasilan. Kuatkan niat dalam diri, yakinkan hati, maksimalkan potensi diri, pasti kesuksesan akan kita dapati.

“Man jadda wa jada: siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil!”

Dan katakanlah, “bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar