Cari Blog Ini

Minggu, 26 Juli 2015

Jejak Mimpi dalam Diary



"Jejak Mimpi dalam Diary"
Oleh: Agustin Az-zahra

 dimuat dalam buku antologi cerpen bersama Penerbit Dwi Linggo


-Tangerang, 20 April 2010
Ry, kau tahu. Hari ini pengumuman kelulusan SMA!! Dan alhamdulillah aku lulus dengan nilai baik ry. Aku tak henti-hentinya bersujud syukur pada-Nya. Aku yakin ini adalah awal dariku untuk mengawali jejak mimpiku.


-15 Mei 2010
Ry, ternyata hidup ini tidak selamanya berjalan mulus ya. Kau tahu, musibah melanda keluargaku. Ayahku dipecat dari kantornya karena ulah orang lain yang tidak senang dengan jabatan ayahku. Aku sangat terpukul ry. Untungnya ibuku masih punya penghasilan dari berjualan di depan rumah. Namun, bagaimana dengan cita-citaku? Aku ingin meneruskan jejak mimpiku. Tapi aku tak boleh egois. Masih ada dua adikku yang harus tetap sekolah. Apa yang harus kulakukan?

-1 Juni 2010
Aku tak patah semangat, Ry. Aku mencoba jalur beasiswa gratis untuk siswa berprestasi dan kurang mampu. Aku hanya bisa berdoa dan berusaha mudah-mudahan Allah mengabulkan rabithahku ini. Aamiin.

-1 Juli 2010
Ry, kau tahu bahwa Allah punya rencana yang indah pada waktunya. Aku belum bisa meneruskan mimpiku, Ry. Di pengumuman online yang kubaca, tak ada satupun namaku. Haruskah aku mengubur mimpi-mimpiku?

-8 Juli 2010
Seminggu berselang dari pengumuman itu, ayahku sakit, Ry. Ternyata selama ini beliau mengidap TBC. Pantas saja akhir-akhir ini ayahku tak henti-hentinya batuk. Namun ayahku adalah pribadi yang kuat. Beliau begitu rapi menyimpan rahasia penyakitnya. Dan, di usianya yang sudah kepala lima, baru kutahu perihal penyakitnya. Ayah harus kuat! Ayah pasti sembuh!
  
-9 Juli 2010
Penyakit ayah semakin parah, Ry. Kali ini kulihat ayah batuk darah! Kami semua panik. Dengan dibantu tetangga, ayah dibawa langsung ke ruang UGD. Di luar ruangan aku, kedua adikku serta ibuku tak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan ayahku tercinta.
Satu jam kami menunggu kepastian dari dokter. Dan ketika pintu baru saja dibuka, kami langsung menghampiri dokter.
“Bagaimana keadaan ayah saya dok?” aku bertanya.
“Kondisi pasien sudah sangat lemah. Penyakit yang dideritanya sudah teramat lama. Kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil. Kita hanya bisa pasrah dan berdoa untuk kesembuhan pasien.”
Aku dan keluargaku hanya bisa menangis mendengarnya. Aku yakin akan kuasa-Mu ya Rabb. Sembuhkanlah ayahku.

-10 Juli 2010
Adzan shubuh berkumandang. Bertepatan dengan ayahku tlah tiada. Kami sudah pasrah dan ikhlas atas ketetapan takdir dari-Nya. Aku tahu bahwa setiap makhluk hidup di dunia ini pasti suatu saat akan kembali pada-Nya. Ayah memang sudah berada di tempat yang tenang dan aku akan selalu mendoakannya di setiap sujudku. Kata-kata wasiat terakhirnya akan selalu kukenang. Beliau berkata, “Nak, tetaplah selalu tersenyum dalam kondisi apapun. Allah itu Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam lubuk hati hamba-Nya. Teruslah bermimpi dan buatlah ibumu bangga padamu. Yakinlah bahwa suatu saat kau akan meraih mimpimu. Jaga ibu dan kedua adikmu ya. Ayah yakin kau adalah wanita yang kuat.”
Ayah, nasihat terakhirmu akan selalu kuukir di lubuk hatiku. Ry, kau adalah salah satu saksi dalam hidupku.

-17 Juli 2010
Dunia ini memang keras ya Ry. Sudah seminggu aku mencari lowongan pekerjaan namun belum membuahkan hasil. Tapi aku harus kuat. Allah pasti memberikan rizki kepada semua makhluk-Nya.

-12 Agustus 2010
Hampir satu bulan aku mencari lowongan pekerjaan Ry. Kadang aku hampir putus asa. Dan ternyata aku mendapatkan kejutan di siang hari. Aku mendapatkan panggilan kerja di salah satu perusahaan sepatu terbesar di Tangerang! Alhamdulillah, Allah memang Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Nya.

-12 Agustus 2011
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Begitu kata Andrea Hirata dalam novelnya. Satu tahun aku bekerja di perusahaan sepatu ini, aku ditawari managerku untuk kuliah Ry! Perusahaan yang akan membayar semua biayanya! Alhamdulillah, aku hanya bisa mengucap syukur pada-Nya. Mimpiku untuk terus menuntut ilmu terbayar sudah. Aku harus semangat!

-12 Agustus 2015
Kau tahu aku dimana sekarang, Ry? Maaf selama 4 tahun aku tak mengisimu karena kesibukanku. Aku sekarang di Prancis Ry! Tempat yang pernah dijejakki oleh penulis favoritku, Andrea Hirata! Aku dikirim oleh perusahaan untuk bekerja di sini. Aku sebagai garda terdepan dalam mempromosikan sepatu buatan kami. Kau tahu, Allah satu persatu menjawab mimpi-mimpiku. Aku pun akan menuliskan jejak hidupku dalam sebuah buku, karena aku yakin banyak di luar sana yang mempunyai kondisi yang sama denganku.
Satu hal yang harus kalian ingat, Allah tak pernah membuat hanba-Nya bersedih. Teruslah bermimpi, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu!
Ayah, anakmu sekarang sudah bisa membuat ibu bangga…
Xxx

2 komentar:

  1. sedih mba bacanya.. semangat buat penulis dalam mewujudkan impiannya :-) semoga karya-karyanya selalu membuat motivasi orang banyak :-D AAMIIN YA RABB

    BalasHapus